Web Site Hit Counters

sejak 6 April 2008

Pentas Seni dan Tutup Tahun TKIT Nurul Islam Yogya thn 2009
Udara Jogja di pagi hari di musim kemarau ini lebih dingin dari biasanya. Namun dinginnya pagi hari ini tidak menyurutkan semangat Dek Yunus untuk bangun dan bergegas mandi. Ada apa ya koq Dek Yunus semangat banget pagi ini ? Ini kan hari Ahad
Diam-diam Dek Yunus nengok seragam yang akan digunakan untuk pentas. Oh mau pentas toch dek ? Semalam baju tersebut sudah disetrika sama ibu. Perbekalan termasuk snack dan minuman sdh di siapkan. Hari ini, Ahad 21 Juni 2009, Dek Yunus akan ikut bergabung dengan teman-teman di kelas Matahari untuk gerak dan lagu "Pithik Cilik". Gerak dan lagu ini ditampilkan oleh siswa-siswa putra saja yaitu dari kelas Matahari dan kelas Bulan. Seragam pentas yang dipinjamkan dari sekolah yaitu seragam baju surjan lengkap dengan blangkon nya untuk pria.

Singkat cerita, Pkl. 06.15 sudah siap dan dengan ditemani oleh Si Mumun Ijo yang telah Ibu siapkan di depan rumah, Dek Yunus, Mas Yusuf dan Ibu berangkat dan jemput Eyang dulu. Eyang mmg diminta Ibu untuk ikut. Selain untuk bantu ngawasi Dek Yunus dan Mas Yusuf juga yang paling penting biar Eyang ada kegiatan. Sebagai "bos besar" begitu Dek Yunus slalu menyampaikan, Dek Yunus duduk di depan disamping Ibu. Sedangkan Eyang sama Mas Yusuf duduk di belakang. Alhamdulillah perjalanan lancar. Jalur ring-road utara Jogja yg merupakan jalur favorit Ibu, kami lalui dg riang gembira. Udara pagi Jogja menyambut riang kedatangan Dek Yunus di gedung yang akan digunakan untuk pentas teman-teman TKIT Nurul Islam Jogja. Terlihat pula teman-teman Dek Yunus di kelas Matahari sudah ada yang datang. Dek Yunus dengan diantar ibu langsung mendekati Ustadzah. Di sana Dek Yunus langsung diajak untuk berganti dengan seragam pentas. Sedangkan Ibu, Eyang dan Mas Yusuf menanti di depan panggung.

Nah itu dia Dek Yunus sudah ke luar dari ruang ganti pakaian. Wah pakai baju apa Dek ? Langsung Dek Yunus mendekati ibu dari arah panggung. Dek Yunus & de Gank sempat pula nritik nyoba-nyoba mic di depan panggung. Wah-wah....gak boleh Dek, nanti mic nya gak bisa dipakai buat pentas nanti. Mungkin karena senengnya baru kali ini Dek Yunus ikut pentas seni dengan teman-teman. Teman-teman sekelas Dek Yunus bergerombol siap di belakang panggung. Katanya nunggu giliran untuk tampil. Dasar anak-anak kecil, disuruh tunggu dan anteng gak bisa. Malah pada berlarian ke sana-kemari. Belum lagi ada yang tiba-tiba nongol di podium. Padahal ada kelas lain yang sedang pentas. Baju pentas Dek Yunus pun jadi tidak karuan lagi. "Sarung nya mlorot, Bu....tolong diperbaiki ya Bu", begitu kata Dek Yunus. Akhirnya kesempatan pentas pun tiba. Dek Yunus pun tampil dengan ceria dan bersemangat. Salah satu ciri khas Dek Yunus adalah slalu tersenyum dan tersenyum. Bagaikan memamerkan giginya yang rapi dan putih. Selepas Dek Yunus pentas, sambil menunggu kelas lain selesai semuanya, Dek Yunus dan Mas Yusuf menyempatkan untuk naik ke balkon. Katanya ingin lihat teman-teman dari atas. Hati-hati ya, jangan terlalu pinggir.

Alhamdulillah pentas pun usai dan Dek Yunus pulang dengan membawa keceriaan di wajahnya. Saking semangatnya dan kecapekan, Dek Yunus tertidur di mobil. Padahal sudah ibu janjikan untuk dibelikan mainan di grosir mainan di Jl. Godean. Biarlah Dek Yunus bobo sendiri, Ibu, Eyang dan Mas Yusuf masuk ke toko mainan dan di sana yang bantu milihkan mainan adalah Mas Yusuf. Kata Mas Yusuf,"Bu, bagaimana kalau beli truk yang ini?" "Boleh, nanti yang satu dikasihkan Dek Yunus ya", demikian persetujuan ibu. Di saat di kasir, tiba-tiba Eyang menyampaikan usul agar mainannya Eyang saja yang bayar. Katanya Eyang sayang sama Dek Yunus dan Mas Yusuf. "Terima kasih ya Eyang", begitu Yusuf mengungkapkan rasa gembira dan terima kasihnya.
Sesampai di rumah Eyang, Dek Yunus masih nyenyak bobonya, shg ibu memutuskan tidak turun dan mampir. Baru kemudian Dek Yunus terbangun saat perjalanan dari rumah Eyang ke rumah di Gejawan. Apalagi setelah di sampingnya ada mainan dan di rumah pun sudah di tunggu oleh Dek Fian dan dek Fadhil untuk diajak main. Akhirnya mereka pun main bersama.